Burniat dan Ratu Samban

SiPangLima Ratu Samban

Burniat
Cipt. Firdaus Burhan

Burniat... Burniat...
Namo mu sampai kini disebut
Kau pemberani seorang diri
Bekorban nyawo diusio mudo

Burniat... Burniat...
Tak sudi lawan menoda bangso
Kato putus ikrar tebus
Darah penjajah tunai penebus doso

Siapo terjun itu lah nang patah
Pai seribu nang pucuk cuma satu
Tak kau hirau upek nengok ubek dipeluru
Teladanmu sunyi ditambok Bengkulu

Burniat... Burniat...
Tombakmu pasti idak sio-sio
Tanah air telah merdeka
Sejarah dapek berhargo jasomu


Ratu Samban
Cipt. Firdaus Burhan

Si Panglima Ratu Samban
Terkubur di Ulu Bintunan
Pemimpin rakyat Bengkulu dahulu
Namonyo dipupus penjajah

Bukan aku dek kuaso gelarkan harto
Aku dek budi bahaso
Si Panglima Ratu Samban
Dikenangkan di Simpang Limo

Bapayo-upayo memupus jaso
Permato berkilau juo
Tinggal makam badan hancur berkalang tanah
Namo nang dikenang juo

Si Panglima Ratu Samban
Jauh nian sifat tekebur
Hati berani membela yang benar
Semangat dan bau tanah Bengkulu

------------------------------------------------------------------------------------

Banyak orang Bengkulu zaman now yang tidak tahu tentang Burniat kecuali para kakek terdahulu. Mungkin warga Bengkulu sekarang hanya mengenal nama Panglima Ratu Samban karena namanya dikenangkan di Simpang Lima. Ada patung dan ada tulisan besar pula disana. Burniat dan Ratu Samban adalah dua Panglima Perang dari Bengkulu. Burniat berasal dari Lembak Bengkulu, sedangkan Ratu Samban berasal dari Bintunan, Bengkulu Utara.

Menurut cerita orangtua dahulu kedua panglima perang itu paling membuat kerepotan Pemerintahan Belanda. Karena Belanda membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat Bengkulu, akhirnya timbullah pergolakan dari daerah. Pergolakan daerah itu dipimpin oleh kedua panglima perang yaitu Burniat dan Ratu Samban.

Yang paling membuat geger pemerintahan Belanda sebenarnya adalah Burniat, karena Burniat bukanlah seorang manusia biasa. Burniat itu adalah manusia sakti mandra guna. Burniat itu memiliki kekuatan yang bisa menghaluskan tubuh sehingga bisa menembus dinding. Burniat  cenderung melawan Belanda seorang diri.

Menurut cerita orang dahulu, pada suatu hari kebetulan pada hari itu gubernur Belanda lagi pergi dinas ke luar. Burniat dengan seorang diri mendatangi gedung Belanda. Burniat menembus dinding gedung yang memiliki ketebalan beberapa meter. Menurut akal sehat sangat mustahil gedung tersebut ditembus apalagi ditambah dengan pengawalan yang ketat.

Setelah Burniat berhasil masuk ke dalam gedung Belanda, kemudian Burniat mencincang semua orang yang ada di dalam gedung termasuk permaisuri Belanda. Setelah pulang dari dinas. Alangkah terkejutnya gubernur Belanda melihat semua ada di dalam gedung tersebut sudah tewas berderai semua. Pelaku utama langsung ditujukan kepada Burniat. Kemudian dicarilah Burniat itu oleh tentara Belanda.

Setelah tentara Belanda berhasil menangkap Burniat, kemudian Burniat langsung dijatuhi hukuman pancung. Dengan disaksikan oleh rakyat Bengkulu secara langsung, dilakukan eksekusi di lapangan terbuka. Dengan kepala tertutup kemudian algojo memancung leher burniat. Setelah di pancung, lagi-lagi membuat penjajah Belanda geger. Setelah penutup kepala dibuka, kepala Burniat berubah menjadi kepala kambing. Sedangkan Burniat kembali menghilang entah kemana.

Itulah sedikit cerita tentang Burniat, yang bersumber pada cerita orang tua dahulu. Sekarang nama Burniat telah banyak dilupakan orang. Hanya orang-orang tua terdahulu yang tahu siapa itu Burniat yang sebenarnya. Sekarang Burniat hanyalah menjadi sebuah sejarah yang terlupakan.