Teman sebelah bilang ada hadis yang berbunyi seperti ini:
" Ya Allah ! Ampunilah Saya! Kasihanilah Saya dan hubungkanlah Saya dengan Teman Yang Maha Tinggi ."
Mereka bilang Teman Yang Maha Tinggi itu adalah Nabi Isa (Yesus) saja.
Mari kita ulas bersama-sama:
Aku mendengar Nabi dan mendengarkannya sebelum wafatnya ketika ia berbaring ditopang punggungnya, dan berkata, "Ya Allah! Maafkan Aku dan limpahkan Rahmat-Mu pada Ku, dan biarkan Aku bertemu teman/sahabat tertinggi (Sahih Bukhari 59:715)
Maksud dari teman/sahabat tersebut tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 69:
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: “Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Terkait hal tersebut di atas, maka sebelum wafatnya Rasulullullah berdoa agar bisa berjumpa dengan teman-teman tertingginya di akhirat yaitu para Nabi (Adam sampai Isa), para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh karena mereka adalah sebaik-baik teman sesuai dengan Surah An Nisaa ayat 69 tersebut.
Sebab turunnya Surah An Nisaa ayat 69 ini menurut riwayat At-Tabari dan Ibnu Mardawaih dari 'Aisyah ra: Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw dan berkata: "Ya Rasulullah sesungguhnya Saya lebih mencintaimu dari diri Saya dan anak Saya. Apabila Saya berada di rumah, Saya selalu teringat padamu: sehingga Saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila Saya teringat tentang kematian Saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) Saya, bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang Saya apabila masuk surga, Saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini".
Nah, sekarang sudah jelas siapa teman-teman tertinggi tersebut.
Referensi:
No comments:
Post a Comment