Pages

Wednesday, 24 July 2013

Punuk Onta


Rasulullaah Shalallahi’alaihiwasalam bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah Aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, mengundang kemaksiatan, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)


Saya baca-baca di netter banyak yang mengatakan bahwa memakai hijab dengan menampakkan gulungan rambut yang menyerupai punuk onta itu haram. tapi saya juga berfikir, seandainya jika rambut wanita tersebut panjang dan harus di ikat itu gimana?? kan wanita tersebut juga nggak ada niatan, hanya saja rambutnya yang panjang harus diikat, jika tidak rambutnya yang panjang terburai juga sulit untuk memakai hijab.

Tapi, saya dapat mengambil kesimpulan seperti ini, hadis yang dipakai para netter tersebut kayaknya hadis dipotong dengan kalimat berikut: "kepala mereka seperti punuk unta yang miring". Padahal kan yang rasul sebutkan pada hadis diatas memiliki beberapa ciri, tetapi para netter langsung memotong hanya satu ciri.

Ciri -ciri yang Rasul sebutkan itu lebih mengarah kepada model seperti gambar berikut:


  1. wanita yang berpakaian tapi telanjang (berpakaian minim dan ketat), 
  2. berlenggak-lenggok (layaknya model), 
  3. mengundang kemaksiatan
  4. kepala mereka seperti punuk unta yang miring
Nah, ane dapat menyimpulkan bahwa yang rasul sebutkan itu adalah model atau artis, bukannya hijab yang disebutkan para netter. Daripada ragu, sebaiknya nggak usah disanggul saat memakai hijab.




Tuesday, 23 July 2013

Teori Evolusi Dalam Al-Quran



Kisah manusia yang dikutuk menjadi kera, yang diceritakan dalam Al Quran:

-Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.(QS. Al-A’raf:163)

-Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.(QS. Al-A’raf:165)

-Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya:` Jadilah kamu kera yang hina `.(QS. Al-A’raf:166)

-Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang hina." (QS Al-Baqarah: 65) 

Pada masa dahulu penduduk suatu desa yang berdiam di Aylah, yaitu suatu kota pantai laut Merah antara kota Madyan dan Sinai yang bermata pencaharian menangkap ikan, pernah diuji dan dicoba Allah untuk menguji keimanan dan ketaatan mereka. Mereka diperintahkan melakukan ibadat-ibadat pada tiap-tiap hari Sabtu, dan dilarang menangkap ikan pada hari itu. Maka pada saat ketika banyak ikan bermunculan di permukaan air (laut) pada hari Sabtu yang nampak jinak dan mudah ditangkap. 

Namun mereka melanggarnya, karena sengaja Allah menguji mereka. Caranya, justru di hari Sabtu itulah ikan-ikan bermunculan dengan jumlah yang sangat banyak, tapi di selain hari Sabtu terlarang itu, ikan-ikan seolah lenyap dari laut.

Karena itulah sebagian dari penduduk desa itu melakukan kecurangan. Yaitu mereka memasang perangkap pada hari Jumat sore menjelang masuknya hari Sabtu. Pada hari Sabtu mereka tetap beribadah. Dan pada hari Minggu, perangkap-perangkap itu telah dipenuhi ikan. Cara yang mereka tempuh ini tetap dianggap sebuah pelanggaran juga. Dan oleh karenanya, mereka yang melakukannya dikutuk menjadi kera yang hina.

Keterangan ini semakin jelas kalau kita perhatikan ayat-ayat sebelumnya dari ayat tentang kutukan mereka menjadi kera.

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (QS Al-A’raf: 163)

Ayat ini jelas sekali menyebutkan bahwa yang dikutuk menjadi kera bukan semua bani Israel (Yahudi), melainkan sebagian di antara mereka saja. Bahkan di ayat berikutnya, ada keterangan lebih jelas lagi bahwa tidak semua penduduknya desa itu ikut jadi kera. Sebab ada sebagian dari merka yang tetap masih taat tidak melanggar larangan hari Sabtu. Mereka yang tidak dikutuk jadi kera ini adalah yang memberikan peringatan kepada mereka yang melanggar larangan.

Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. Al-’raf: 165)

Jadi, Ane dapat disimpulkan bahwa yang diteliti oleh Charles Darwin adalah manusia yang berevolusi jadi kera, bukannya kera yang berevolusi jadi manusia. hehehehehe...

Referensi:
http://www.eramuslim.com/alquran/tafsir-al-a-039raaf-166-yahudi-dikutuk-jadi-kera.htm#.Ue5gytLwnfJ


Monday, 22 July 2013

Juragan Ular Pancen Oye

Ini lagu khusus untuk R bekarek, lucu Gan...

Padhyangan 6


Ulaπ melingkaπ dipagaπ πumah Pak Umaπ
Idiih ngeπi mana bundaπ dan besaπ-besaπ
Daπi jauh teπdengaπ suaπa motoπnya
Waktu di staπteπ bunyi deπeng... deπeng...

Deπeeeng... deπeeeng..

Tanpa sadaπ sang motoπ beπjalan beπgoyang
Waktu dipeπiksa teπnyata spekeπ πusak
Tangan kiπi pegang πadio tπansistoπ
Lalu teπdengaπ suaπa lagu dam diπaπam

Daπiπaπiπam diπaπiπaπam
yaayaayaayaayaayaayaaya
oyeh oyeh oyeh ye ye ye

*Diluaπ peπkiπaan
  Batπe πadio πusak
  Suaπa senaπ gitaπ
  Tidak lagi teπdengaπ

Saat ambil adaptoπ
Dia lupa daπi mana aliπan listπiknya
Setπum setπum setπum

Pak Umaπ teπpeπanjat melihat sang ulaπ
Teπnyata sudah ada dipinggiπ tπotoaπ
Tanpa pikiπ-pikiπ lagi motoπ beπjalan
Teπus nabπak sang ulaπ peπutnya beπantakan

Buyaπ-buyaπ ambuπadul
yaayaayaayaayaayaayaaya
oyeh oyeh oyeh ye ye ye

yaayaayaayaayaayaayaaya
Juπagan ulaπ pancen oye
oyeh oyeh oyeh ye ye ye

yaayaayaayaayaayaayaaya

Ulaπ bundaπ dan besaπ-besaπ
Deπeng... deπeng...deπeng... deπeng...

yaayaayaayaayaayaayaaya
oyeh oyeh oyeh ye ye ye

yaayaayaayaayaayaayaaya






Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=Jr3m35a5D5A






Sunday, 21 July 2013

Yahudi Sholat



Ternyata orang Yahudi sholat juga broo.. cuma agak berbeda gerakan dan bacaanya dengan sholat orang Islam. Nah, kalo muslim sholat menghadap Kabah, sedangkan Yahudi menghadap Baitul Muqadas (Baitul Maqdis, Palestine). Baitul Maqdis pernah dijadikan kiblat pertama umat islam sebelum Alloh memerintahkan memindahkan kiblat ke Mekah. Kabah adalah Bait pertama yang didirikan oleh Nabi Ibrahim di Mekkah (Bakkah), baru setelah itu didirikan bait kedua Baitul Muqadas oleh Nabi Sulaiman di Palestine. Baitul Mukadas(Al Aqsa) sekarang masih menjadi sengketa antara Palestina dan Israel.

Beberapa Dalil dari Al-Quran:

• Sesungguhnya Rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah ummat manusia adalah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan petunjuk bagi semua manusia. (Ali Imran: 96-97)

• Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqom Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: `Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaaf, yang ruku dan yang sujud`.(QS. 2:125)

• Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata:` Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya? `Katakanlah:` Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. `(QS. 2:142)

• Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.(QS. 2:143)








Referensi: