Saya bukannya mau membantah ataupun menghakimi madzhab orang lain. Bagi Saya semua madzhab adalah benar asal jangan jatuh pada lembah kemusyrikan. Karena kata guru liqok saya bilang, Setiap orang memiliki paham yang berbeda-beda, asal mereka memiliki dalil yang kuat mengapa mereka meyakini untuk melakukan hal tersebut. Perbedaan adalah fitrah dari manusia. Jika mereka ada yang menyimpang, jangan langsung terus dihakimi, tapi dilakukan pendekatan kalau hal itu adalah jalan yang salah.
Baiklah kembali ke laptop ehh.. ke pamflet...
Dalam pamflet tersebut ditulis : Seandainya hal itu baik... Tentu mereka para Sahabat... Akan mendahului kita... Dalam melakukannya...! Think...!
Yakin dengan pernyataan tersebut.....?????? Mari kita ulas bersama-sama :
- Shalat Teraweh dan Witir
Imam Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahihain meriwayatkan hadis dari Aisyah RA bahwa pada suatu malam di bulan Ramadan, Rasulullah SAW keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika Subuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut. Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada sebelumnya. Demikianlah seterusnya pada malam-malam berikutnya. Hal itu berlanjut hingga tiga malam. Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah SAW tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing, Rasulullah SAW baru keluar untuk menunaikan shalat Subuh. Selepas itu beliau berkhutbah, "Amma Ba'd. Saya telah mengetahui kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya." Untuk selanjutnya shalat Tarawih tidak dikerjakan secara berjama’ah. Kondisi seperti ini berjalan hingga Rasulullah SAW wafat.
- Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin Kaab sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu berkata, "Sebaik-baik bid'ah adalah ini." (HR. Al-Bukhari).
- Adzan Jumat 2 kali
Adzan pada shalat Jumat hanya dikerjakan sekali saja, yaitu saat khatib naik mimbar. Kemudian pada zaman khilafah Utsman, karena pertimbangan tertentu, maka sebelum khatib naik mimbar, jumlah adzan ditambah sebelumnya, dilakukan sebelum khatib naik mimbar dan pada saat khatib naik mimbar.Dari As-Saib bin Yazid ra berkata, "Dahulu panggilan adzan hari Jumat awalnya pada saat imam duduk di atas mimbar, dimasa Rasulullah SAW, Abu Bakar ra dan Umar ra. Ketika masuk masa Utsman dan manusia bertambah banyak, ditambahkan adzan yang ketiga di atas Zaura. Tidak ada di zaman nabi SAW muazzdin selain satu orang. (HR Bukhari).
- Ruqyah
Auf bin Malik Al Asyja’i berkata; Kami biasa melakukan ruqyah pada masa jahiliyah. Lalu kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah! bagaimana pendapatmu tentang ruqyah? Beliau menjawab, “Peragakanlah cara ruqyah kalian itu kepadaku. Tidak ada masalah dengan ruqyah selama tidak mengandung syirik.” (HR. Muslim no. 4079).
- Dari Jabir -radhiallahu anhu- dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melarang melakukan ruqyah. Lalu datang keluarga ‘Amru bin Hazm kepada beliau seraya berkata; ‘Ya Rasulullah! Kami mempunyai cara ruqyah untuk gigitan kalajengking. Tetapi anda melarang melakukan ruqyah. Bagaimana itu? ‘ Lalu mereka peragakan cara ruqyah mereka di hadapan beliau. Maka beliau bersabda: ‘Ini tidak apa-apa. Barangsiapa di antara kalian yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya maka hendaklah dia melakukannya.” (HR. Muslim no. 4078).
- Masalah Yasinan, Tahlilan, Maulid Nabi, dll, itu hanya rangkaian ibadah tambahan saja. Paman nabi saja mendapatkan keringanan siksa atas kegembiraanya melihat rasul lahir, masa kita tidak ikut bergembira saat kelahiran rasulullah. Sahabat Abas bin Abdil Mutholib bermimpi bertemu Abu Lahab yang telah wafat, dan Sahabat Abas bertanya tentang keadaannya, Abu Lahab menjawab: bahwa dirinya terus disiksa di kubur, tapi untuk hari senin siksanya diringankan disebabkan dia sewaktu hidup pernah memerdekakan budak karena dia merasa bergembira waktu Nabi saw. lahir.
Menurut saya yang ditakutkan Rasullulah dari bid'ah itu adalah musrik dan memberatkan umat dalam beribadah. Demikian semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment