Pages

Saturday, 11 February 2017

100 % Produk Asli Buatan Indonesia

100 Produk Asli Buatan Indonesia

>> PT. Dirgantara Indonesia (DI)
PT. Dirgantara Indonesia (DI) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PT. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang. Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.


>> PT Pindad
PT Pindad (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia. Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu: Divisi Amunisi di Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pabrik ini menempati lahan seluas 160 hektar, dan Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium, yang semuanya ditempatkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.


>> Polygon
Pada Tahun 1989 Bapak Soejanto Widjaja, sering di panggil Ko Yanto adalah pendiri dan pemilik Pt. Insera Sena. Sejak berdiri, Pt. Insera Sena sudah membuat sepeda kelas dunia seperti Kuwahara, Mustang, Avanti, Kona, Marin, Scott dll... Sepeda-sepeda itu pesanan untuk diekspor ke negara-negara Eropa seperti Inggris dan Jerman.. Soal kualitas, anda tidak perlu meragukannya. Banyak pengguna biasa sampai komunitas penggemar sepeda memakai produk lokal ini. Rupanya pemilik Polygon memilih strategi bisnisnya dengan menjual barangnya di luar negeri lebih dahulu sebelum menjualnya di dalam negeri.


>> Radio Magno
Magno adalah produk radio kayu asli Indonesia yag sudah menebar frekuensi sampai Jepang, Amerika Serikat, Finlandia, Inggris dan Prancis. Konsep yang disodorkan mango sangat Unik. Lantaran produk di-finishing dengan minyak kayu, bukan pernis, pemiliknya harus rajin merawat radionya secara berkala agar tetap prima. Rupanya Singgih Susilo Kartono, sang pencipta Magno, ingin mengeliminir budaya pakai buang. Maksudnya agar tercipta koneksi antara produk dengan pemilik. Karena harganya yang cukup mahal (200-300 doloar AS) Singgih menggunakan designer link untuk menjual produknya.


>> Polytron
Polytron pada awal berdirinya merupakan anak perusahaan dari PT. Djarum selaku perusahaan rokok, namun kemudian memisahkan diri dan berdiri secara mandiri. Kini Polytron bergerak di bawah naungan PT Hartono Istana Teknologi yang merupakan perusahaan dari Robert Budi Hartono selaku pewaris dari pendiri perusahaan Djarum Oei Wie Gwan. Penamaan Polytron diambil dari dua kata, yakni Ply dan Tron. Poly berarti banyak dan Tron diambil dari kata elektronik. Sehingga Polytron berarti kumpulan banyak produk elektronik, nama yang cukup sesuai untuk menggambarkan bagaimana perusahaan mereka beroprasi. Perusahaan yang mempunyai pabrik di Kudus dan Semarang ini bisa dibilang sudah jaminan kualitas. Karena sejak tahun 1970-an perusahaan ini telah membuat televisi dan dengan kualitas yang tidak kalah dengan buatan Korea dan Jepang.


>> Ban GT Radial
Ban produksi PT Gajah Tunggal mulai menapaki aspal jalan di negara-negara Timur Tengah dan Asia sejak tahun 1983, lewat ban berteknologi bias (cross-ply) untuk kendaraan niaga seperti truk, bus dan mobil angkutan. Baru pada tahun 1992, PT Gajah Tunggal mengekspor ban jenis radial (steel belted) dengan label GT Radial, untuk kendaraan sedan dan truk ringan sampai ke Amerika Serikat. Saat ini GT telah mengekspor ke lebih dari 80 negara di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia (kecuali China), Afrika, Australia dan Selandia Baru, dengan nilai ekspor pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 2,6 trilun, dan tahun 2008 diperkirakan mencapai sekitar Rp 3 triliun. Awal keberhasilan tersebut diperoleh berkat rajin mengikuti pameran dagang yang diselenggarakan di mancanegara.


>> Kedaung Group
Kedaung Group didirikan oleh 4 pendiri yaitu, Agus Nursalim bersama ketiga rekannya pada tahun 1969. Kedaung Group telah menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam bidang manufaktur gelas. Perusahaan Kedaung Group mencakup pabrik-pabrik di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Republik Rakyat Tiongkok.


>> Essenza
Dengan slogan No Tile Like It. Produk mana sih? Italia ya? Nyatanya, Essenza adalah produk asli Indonesia yang sukses diekspor ke Italia, juga 25 negara. Berbasis di Tangerang, sejak produksi komersialnya tahun 2003, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk telah mengekspor ke Singapura dan Amerika Serikat, dan berhasil. Faktor penyeimbang yang membawa keuntungan, di saat pasar domestik lesu. Kini, Essenza bahkan termasuk salah satu produsen ubin keramik dunia. Diproduksi pertama kali tahun 1993, oleh PT.Intikeramik Alamsari Industri, Essenza telah berhasil menembus pasar Singapura, AS, juga negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Bahkan telah diterima di Italia yang notabene merupakan salah satu negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia.

MASPION

>> Maspion
A Lim Markus, Presiden Direktur Grup Maspion, ini bangga dengan berbagai produknya yang disebutnya merupakan produk bangsa sendiri (nasional). Maspion memang merupakan perusahaan lokal yang terkenal dengan produk alat-alat elektronik keperluan rumah tangga mulai dari setrika, blender, kipas angin sampai AC. Perusahaan yang berpusat di Surabaya ini memulai bisnisnya dari tahun 1960-an dengan fokus menghasilkan alat-alat rumah tangga.


>> TV Veloz, Maxreem dan Zener
Muhammad Kusrin, 36 tahun, telah menerima sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk produk televisi tabung buatannya dari Menteri Perindustrian. Merk Tv buatan anak bangsa tersebut adalah Veloz, Maxreem dan Zener.


>> Batre ABC
Husai Djojonegoro adalah salah satu pengusaha yang tentunya sangat terkenal dengan perusahaan ABC dan OrangTua Group nya. Mulai dari baterai, energy drink, dan juga bermacam-macam minuman dan alat alat kebutuhan lain dimiliki oleh perusahaan ini. 


>> Olympic Furniture
Olympic Group merupakan sebuah perusahaan induk yang memegang beberapa merek terkenal dalam industri furniture Indonesia, di antaranya Olympic Furniture dan Furnimart. Olympic Group memiliki 5 anak perusahaan dan memegang beberapa merek di antaranya Olympic Furniture, Solid Furniture, Albatros, Procella, Olympia, dan Jaliteng. Olympic Group dipimpin oleh komisaris utama sekaligus pendiri Au Bintoro dan memiliki kantor pusat di Kedung Halang, Bogor.


>> Zahir Accounting
Zahir Internasional hadir sejak 1996 dengan produk Zahir Accounting versi 1.0. Kini pada usia 19 tahun, Zahir Internasional terus berkembang. Tahun lalu, perusahaan pun meluncurkan produk terbaru, yakni Zahir Accounting versi 6.0 yang dikembangkan oleh para ahli berpengalaman untuk membangun sistem di berbagai bisnis. Awalnya pendiri Zahir adalah Pak Fadil, mahasiswa ITB jurusan Fisika angkatan 1991. Di pertengahan 1900-an, antara 1995 sampai 1996, beliau menjalankan bisnis advertising (periklanan). Dalam perkembangannya ternyata tidak mudah untuk mengelola bisnis periklanan. Pada saat itu dibutuhkan laporan instan yang cepat. Seperti ada pertanyaan, 'hari ini utang berapa, sih?' Atau pertanyaan lainnya terkait pencatatan keuangan, akhirnya dibuatlah software accounting.


>> Sepatu Cibaduyut
Cibaduyut Bandung merupakan salah satu tempat yang sangat terkenal di Bandung. Tempat ini merupakan sebuah sentra kerajinan tangan dan produksi sepatu super yang memiliki kualitas tidak kalah dengan kualitas tingkat dunia.


>> Antivirus SMADAV
Smadav mengatasi virus shortcut, file hidden, dll. Smadav dibuat oleh Zainuddin Nafarin pada tahun 2006 saat masih berstatus sebagai siswa kelas XI SMA Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berkat perkenalannya dengan Visual Basic di laboratorium komputer sekolahnya. Nama Smada di ambil dari singkatan nama sekolah pembuatnya, yaitu SMA Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sedangkan AV merupakan singkatan dari antivirus.

Sumber :
http://sharingdisini.com/2012/11/05/21-brand-indonesia-yang-disangka-brand-produk-luar-negeri/
http://www.tempo.web.id/100-produk-asli-buatan-indonesia/


No comments:

Post a Comment