Suku bangsa Pekal sebagai salah satu dari 8 Suku bangsa yang terdapat di wilayah Propinsi Bengkulu, Suku bangsa ini berada diantara dua suku bangsa dominan berada diperbatasan mereka yakni Suku bangsa Minangkabau dan suku bangsa Rejang. Wilayah kebudayaan Pekal secara langsung berbatasan dengan daerah kebudayaan lainnya. Diutara wilayah kebudayaan Pekal berbatasan dengan daerah budaya suku bangsa Muko-muko, di Timur berbatasan langsung dengan daerah budaya suku bangsa Rejang, di Selatan berbatasan dengan wilayah suku Rejaang yaitu urai Bengkulu Utara dan di Barat berbatasan langsung dengan lautan Indonesia.
Suku pekal itu sendiri berada bermungkim didaerah Ketahun dan sebagian di Ipuh Kecamatan Bengkulu Utara. Mulai dari Muara Ketahun sampai dengan Muara Santan. Namun di daerah ketahun itu juga ada daerah trans yang berasal dari Jawa terletak dj Dusun Bukit Durian,Karang pulau,Tanjung Dalam dll. Masyarakat suku pekal itu keadaan alam masih banyak hutan-hutan belantara dan juga dekat dengan laut.
Bahasa suku Pekal jelas memperlihatkan campur bahasa antara bahasa Minangkabau dan bahasa Rejang. Pada saat sekarang, campur bahasa tersebut tidak hanya terbatas pada bahasa Minangkabau dan Rejang, namun juga mengambil bahasa-bahasa lainnya seperti Batak, Jawa dan Bugis. Perbedaan varian bahasa menjadi ciri khas lainnya dari campur bahasa pada sukubangsa Pekal. Varian tersebut berkaitan dengan intensitas hubungan dengan sukubangsa Minangkabau dan Rejang. Jika daerah tersebut lebih dekat dengan daerah Budaya Rejang, varian bahasa yang terlihat dari dialek akan mengarah pada bahasa Rejang, jika mendekati wilayah budaya Minangkabau akan mengarah pada bahasa Minangkabau.
Bahasanya sendiri termasuk rumpun bahasa Melayu dengan ciri-ciri dialek seperti "Apa Kabar" menjadi "apo kabah", "rumah" menjadi "umak", "buku" menjadi "bukui", "nasi" menjadi "emai".
Sumber :
No comments:
Post a Comment