Benteng Malabero adalah benteng peninggalan imperialis Inggris. Didirikan pada tahun 1713 sampai dengan tahun 1719. Gubernur Joseph Callet merupakan bangunan yang dirancang oleh kongsi dagang Inggris East India Company (EIC). Pada tahun 1825-1942, bangunan ini diambil alih oleh Kompeni Belanda. Benteng ini merupakan benteng terkuat kedua di wilayah timur yang dimiliki Inggris setelah St. George di Madras India.
> Kantor Pemerintahan Thomas Stamford Raflles (Gedung Daerah)
Lokasi bangunan ini terletak 300 meter dari Benteng Malabero. Thomas Stamford Raflles merupakan Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum penguasaan Bengkulu digantikan oleh Kompeni Belanda. Konon cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu thomas Parr.
Terletak 170 meter dari Benteng Malabero. Dibangun pada tahun 1808 oleh Imperialis Inggris untuk memperingati insiden pembunuhan pemimpin Inggris Thomas Parr yang mati mengenaskan. Digambarkan bahwa kekejaman Thomas Parr melampaui kemanusiaan dengan beragam pembantaian dan pembunuhan yang pernah dilakukannya kepada rakyat Bengkulu.
> Kantor Pos Belanda Kuno
Gedung Kantor Pos berhadapan langsung dengan Tugu Thomas Parr, sekitar 300 meter dari Benteng Marlborough. Dilihat dari model dan gaya bangunannya diperkirakan bangunan tersebut dibangun pada akhir abad XIX dan awal abad XX pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Dugaan tersebut diperkuat oleh laporan Van Der Vinne tahun 1843, yang tidak menyebutkan keberadaannya di Bengkulu pada saat itu.
> Kantor Pos Belanda Kuno
Gedung Kantor Pos berhadapan langsung dengan Tugu Thomas Parr, sekitar 300 meter dari Benteng Marlborough. Dilihat dari model dan gaya bangunannya diperkirakan bangunan tersebut dibangun pada akhir abad XIX dan awal abad XX pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Dugaan tersebut diperkuat oleh laporan Van Der Vinne tahun 1843, yang tidak menyebutkan keberadaannya di Bengkulu pada saat itu.
> Gedung Pengadilan Kuno
Letak bangunan ini dekat dengan Benteng Marlborough, di depan Mess Pemda. Di samping kiri halaman depan terdapat Kantor Kelurahan Malabero, sedangkan di samping kanan menjadi cafe dan disebelah kiri menjadi sarang walet, merupakan satu kesatuan membentuk huruf U. Belum diketahui secara pasti tahun pendirian bangunan tersebut. Kantor itu sudah menjadi milik Kementrian Hukum dan Ham, dijadikan sebagai Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara KLS I.
> Pelabuhan Inggris Kuno
Dari sinilah dihitung 0 KM. Berdasarkan atas lukisan Joseph C. Stadler dalam buku Prints of South East in The India Office Library diketahui pelabuhan tersebut merupakan milik Inggris (EIC). Keterangan pada lukisan tersebut menyebutkan juga perairan di Pelabuhan Bengkulu dangkal dan terdapat dataran batu karang sehingga kapal-kapal yang datang ke Bengkulu tidak dapat merapat, sehingga harus membongkar muatannya 0,5 mil dari dermaga.
Kuburan Inggris yang terletak 500 meter jauh di belakang kantor pemerintahan Thomas Stamford Raflles, merupakan makam Inggris yang terbesar di Asia Tenggara. Dalam komplek makam ini terdapat banyak makam para tokoh penguasa Inggris yang mengusai Bengkulu pada tahun 1775 sampai tahun 1940. Diantaranya adalah McDouglas, Parker, Hutchinson, Mclean dan lain-lain. Makam ini berbentuk artistic monumental dalam berbagai ukuran yang terletak di lahan seluas 4,5 hektar dalam ukuran panjang 300 meter dan lebar 150 meter. Meski sekarang jumlah total daerah tersebut menyusut, yakni hanya tinggal 53 kuburan.
> Tugu Captain Robert Hamilton
Tugu ini terletak di tengah jalan Soekarno Hatta. Beralas kotak dilengkapi dengan obelisk berbentuk limas segi empat. Tugu ini dibangun untuk mengenang Kapten Robert Hamilton seorang Kapten Angkatan Laut Inggris yang mati dibunuh oleh rakyat Bengkulu pada tanggal 15 Desember 1793 dalam usia 38 tahun. Sebagai penghargaan, pemerintah Inggris membangun sebuah tugu untuk mengenang perjuangan Kapten Hamilton. Dalam prasasti yang tertulis dia disebut sebagai “Second Member of Government”.
> Puing Benteng York
Benteng pertama yang pernah menjadi pangkalan dagang Inggris di Bengkulu didirikan di hilir muara Air Bengkulu atau tepatnya di jalan Enggano Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut. Fort York dan beberapa sisa puing bangunannya pun tetap menjadi misteri. Dengan atap yang sudah terkubur tanah dan sekarang sudah berdiri SDN 57 dan Kantor Urusan Agama (KUA) Sungai Serut,
> Puing Benteng York
Benteng pertama yang pernah menjadi pangkalan dagang Inggris di Bengkulu didirikan di hilir muara Air Bengkulu atau tepatnya di jalan Enggano Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut. Fort York dan beberapa sisa puing bangunannya pun tetap menjadi misteri. Dengan atap yang sudah terkubur tanah dan sekarang sudah berdiri SDN 57 dan Kantor Urusan Agama (KUA) Sungai Serut,
> Gereja Paroki Santo Yohanes
Banyak orang-orang Eropa yang datang dan menetap di Bengkulu. Dari mereka, ada pula yang beragama katolik. Penguasa East Indie Company atau Serikat dagang Inggris di Madras meminta para misionaris dari Ordo Theatin untuk melayani kehidupan rohani para tentara, dan masyarakat Eropa Katolik di Benteng York. Pemimpin ordo Theatin mengirim Pastor Martelli yang tiba di Bengkulu pada Desember 1702, dan tinggal di Benteng York. Dalam suratnya 28 Januari 1703, Pastor Martelli melaporkan, jumlah umat Katolik di Bengkulu mencapai 300 orang.
> Rumah Yayasan St. Carolus
Rumah Yayasan St. Carolus berfungsi sebagai kantor yayasan Katolik yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Bangunan tersebut terletak di Jalan Sint Carolus Pasar Baru. Ciri-ciri dari bangunannya antara lain pintu masuknya berbentuk persegi panjang, jendela berbentuk membulat, dan terdapat ventilasi udara. Pada bangunan tersebut terdapat tanda kontraktor yang membangunnya, yaitu: ARCH.EN.INGRS.BUR: FERMONT – CUYPERS. Tanda tersebut menunjukkan bangunan tersebut dirancang dan dibangun oleh Biro Arsitek Fermont & Ed. Cuypers. Biro srsitek tersebut berdiri pada tahun 1910. Biro arsitek yang berkantor di Weltevreden (suatu daerah di Batavia) ini menjadi biro arsitek terbesar di Hindia Belanda antara tahun 1919-1930-an.
Rumah Yayasan St. Carolus berfungsi sebagai kantor yayasan Katolik yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Bangunan tersebut terletak di Jalan Sint Carolus Pasar Baru. Ciri-ciri dari bangunannya antara lain pintu masuknya berbentuk persegi panjang, jendela berbentuk membulat, dan terdapat ventilasi udara. Pada bangunan tersebut terdapat tanda kontraktor yang membangunnya, yaitu: ARCH.EN.INGRS.BUR: FERMONT – CUYPERS. Tanda tersebut menunjukkan bangunan tersebut dirancang dan dibangun oleh Biro Arsitek Fermont & Ed. Cuypers. Biro srsitek tersebut berdiri pada tahun 1910. Biro arsitek yang berkantor di Weltevreden (suatu daerah di Batavia) ini menjadi biro arsitek terbesar di Hindia Belanda antara tahun 1919-1930-an.
> Bunker Jepang
Jika anda berkunjung ke pantai Tapak Paderi pasti anda akan melihat sebuah bangunan yang terdapat di tengah lapangan kawasan pantai. Bangun tersebut adalah sebuah bunker bekas peninggalan Jepang. Dahulu bunker ini di gunakan Jepang sebagai tempat penyimpanan senjata. Saat ini bangunan tersebut telah menjadi cagar budaya yang di lindungi oleh pemerintah. Bunker yang berukuran sekitar 4 x 6 ini hanya memiliki 1 pintu saja dan tidak memiliki jendela. Bunker yang tersebar di Kota Bengkulu terdapat di Kelurahan Kampung Kelawi, Kelurahan Sukamerindu, sekitar Benteng Marlborough, dan di sekitar Benteng York. Juga ada di daerah desa Kandang Kecamatan Kampung Melayu.
> Kampung Cina (China's Town)
Kampung Cina berada dekat dengan Benteng Malabero. Dulu bangunan ini sangat megah dan indah sebelum terjadinya kebakaran yang menghabiskan banyak bangunan. Salah satu corak yang kental adalah atap lengkung dan pola jendela yang diatasnya terdapat semacam ventilasi udara. Kampung ini menjadi bukti bahwa bangsa Tionghoa telah ada di Indonesia sebelum abad ke-18.
> Rumah Ibu Fatmawati Soekarno
Rumah Fatmawati terletak terletak di Jalan Fatmawati No.10 Bengkulu. Fatmawati menjadi terkenal ketika dipersunting oleh Ir. Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia, dan merupakan penjahit Sang Saka Benderara Merah Putih yang berkibar di hari Proklamasi 17 Agustus 1945.
> Rumah Kediaman Bung Karno
Ir. Soekarno pernah diasingkan di Bengkulu oleh Kolonial Belanda karena sangat vokal menentang kolonilisme Belanda. Ia menempati rumah milik warga Tionghoa bernama Tang Eng Cian yang bekerja sebagai penyuplai kebutuhan pangan pemerintahan Belanda. Peristiwa pengasingan Bung Karno ini terjadi pada tahun 1938 sampai tahun 1942.
> Masjid Jamik
Masjid Jamik merupakan kenang-kenangan dari Bung Karno. Masjid ini berbentuk limas dengan tembok cukup rendah. Pada tahun 1938, masjid ini didesain ulang dengan masyarakat yang berperan mendanai pembangunan masjid, Bung Karno memimpin langsung dengan menjadi arsitek masjid tersebut.
> Makam Panglima Sentot Ali Basya
Meskipun makam Sentot Ali Basya terletak di Bengkulu, namun beliau bukan orang asli Bengkulu. Sentot Ali Basya merupakan panglima perang ketika peperangan Diponegoro melawan penjajah Belanda di pulau Jawa pada tahun 1825-1830. Beliau berjuang bersama dengan Pangeran Diponegoro. Karena kekalahan, beliau menjadi tawanan Belanda dan dibuang ke Bengkulu.
> Makam Syekh Burhanuddin/Imam Senggolo
Makam ini merupakan seorang ulama yang diyakini membawa budaya Tabot untuk pertama kalinya ke Bengkulu. Keturunan Imam ini dikenal sebagai keluarga Tabot yang bernaung dalam Kerukunan Keluarga Tabot (KKT).
> Makam Syekh Burhanuddin/Imam Senggolo
Makam ini merupakan seorang ulama yang diyakini membawa budaya Tabot untuk pertama kalinya ke Bengkulu. Keturunan Imam ini dikenal sebagai keluarga Tabot yang bernaung dalam Kerukunan Keluarga Tabot (KKT).
> Surau Tanpa Atap
Surau Tanpa Atap terletak di kawasan Pantai Nala Kota Bengkulu. Sebenarnya bangunan ini tidak asli lagi, dibangun atas dana swadaya masyarakat. Surau tanpa atap adalah replika surau peninggalan dari Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) dari Bengala (India) yang membawa Budaya Tabot masuk ke Bengkulu. Konon katanya surau ini tidak basah walau diguyur hujan.
> Danau Dendam Tak Sudah (The Dam Unfinished)
Danau Dendam Tak Sudah terletak di Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu. Danau ini merupakan peninggalan Kolonial Belanda. Dam ini dibuat agar air tidak meluap ke tepi jalan dan juga untuk pengairan. Dalam masa pengerjaannya, Kolonial Belanda mengalami kekalahan dalam perang timur raya, kemudian harus angkat kaki dari Indonesia. Jadi pengerjaan Dam ini belum selesai, sehingga masyarakat Bengkulu menyebutnya Dam Tak Sudah. Entah bagaimana nama danau ini lama-kelamaan berubah menjadi nama Danau Dendam Tak Sudah.
Objek Wisata :
1. Pantai Panjang
Pantai panjang terbagi lagi menjadi Pantai Teluk Sepang, Pantai Pasir Putih, Pantai Nala, Pantai Berkas, Pantai Malabero, Pantai Tapak Padri, dan Pantai Zakat.
2. Pantai Teluk Sepang
Dengan deburan ombak yang mencapi 3 sampai 4 meter ini menjadi surga bagi pecinta surfing. Ada “spot” baru selancar di pantai yang merupakan perbatasan antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Seluma itu. Bahkan, tidak ada peselancar dari Indonesia saja yang ingin menaklukan ombak disini, wisatawan dari mancanegara juga tertantang.
3. Taman Wisata Pantai Panjang Ujung
Taman wisata Pantai Panjang Ujung dijadikan salah satu spot untuk memancing. Para pengemar mancing sering datang kesini untuk menyalurkan hobi memancingnya.
4. Pantai Pasir Putih, Pantai Nala, dan Pantai Berkas
Tak heran di sepanjang pantai terdapat tulisan dilarang mandi di pantai, karena kontur Pantai Panjang yang tidak rata paling rawan memakan korban. Katanya banyak terdapat jurang-jurang laut di sepanjang pantai. Jadi, kalo main di pantai jangan sampai terlalu jauh karena bisa terperosok masuk kedalam jurang. Hampir setiap tahun ada korban mati tenggelam.
5. Pantai Malabero
Ditepi Pantai Malabero banyak kita saksikan perahu-perahu nelayan yang tampak indah dari kejauhan. terdapat juga pedagang ikan kering di pinggir pantai
2. Pantai Teluk Sepang
Dengan deburan ombak yang mencapi 3 sampai 4 meter ini menjadi surga bagi pecinta surfing. Ada “spot” baru selancar di pantai yang merupakan perbatasan antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Seluma itu. Bahkan, tidak ada peselancar dari Indonesia saja yang ingin menaklukan ombak disini, wisatawan dari mancanegara juga tertantang.
3. Taman Wisata Pantai Panjang Ujung
Taman wisata Pantai Panjang Ujung dijadikan salah satu spot untuk memancing. Para pengemar mancing sering datang kesini untuk menyalurkan hobi memancingnya.
Tak heran di sepanjang pantai terdapat tulisan dilarang mandi di pantai, karena kontur Pantai Panjang yang tidak rata paling rawan memakan korban. Katanya banyak terdapat jurang-jurang laut di sepanjang pantai. Jadi, kalo main di pantai jangan sampai terlalu jauh karena bisa terperosok masuk kedalam jurang. Hampir setiap tahun ada korban mati tenggelam.
5. Pantai Malabero
Ditepi Pantai Malabero banyak kita saksikan perahu-perahu nelayan yang tampak indah dari kejauhan. terdapat juga pedagang ikan kering di pinggir pantai
6. Pantai Tapak Padri
Nama Tapak Padri berasal dari Telapak Kaum Padri. Konon dahulu kala Kaum Padri mendarat di pantai ini dan meninggalkan banyak bekas jejak di pantai. Oleh sebab itu dinamakan Pantai Tapak Padri. Disini juga bekas dermaga Imperialis Inggris.
7. Pantai Zakat
Pantai ini cocok untuk tempat bercebur di pinggir pantai bagi anda sekeluarga, karena lebih aman untuk berenang dari Pantai Panjang lainnya yg rawan memakan korban tenggelam. Terdapat juga arena outbond. Berbagai kuliner juga tersedia di sepanjang pantai Zakat.
8. Pantai Coal Kuteu
Pantai Coal Kuteu artinya Pantai tidak ku tahu karena tidak tahu apa nama pantai ini, hehehe... Pantai ini terletak antara Hilir Sungai Pasar Bengkulu sampai Hilir Sungai Hitam. Tempat ini sering dijadikan tempat memancing dan mengumpulkan batu bara.
8. Pantai Coal Kuteu
Pantai Coal Kuteu artinya Pantai tidak ku tahu karena tidak tahu apa nama pantai ini, hehehe... Pantai ini terletak antara Hilir Sungai Pasar Bengkulu sampai Hilir Sungai Hitam. Tempat ini sering dijadikan tempat memancing dan mengumpulkan batu bara.
9. Pulau Tikus Bengkulu
Pulau Tikus merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang cukup populer di Kota Bengkulu. Pulau ini merupakan pulau berukuran kecil (sekitar lebih kurang 2 ha) yang didominasi oleh karang laut. Di pulau ini, Anda akan disajikan dengan keindahan karang dan berbagai macam sumber daya hayati yang sangat mengagumkan.
10. Taman Remaja
Taman Remaja terletak di Kelurahan Panorama Kota Bengkulu, banyak terdapat patung hewan dan juga terdapat satwa langka.
11. Museum Negeri Provinsi Bengkulu
Museum Negeri Bengkulu merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan adat budaya masing-masing suku yang terdapat di Bengkulu. Diantaranya adalah koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat, alat-alat rumah tangga, senjata tradisional, bentuk-bentuk rumah adat, tulisan huruf Ka ga nga dan peninggalan-peninggalan masa prasejarah mulai dari masa peradaban batu sampai perunggu. Selain itu, ada peninggalan kerajinan kain tenun yang terdiri dari kain tenun masyarakat Enggano dan aneka jenis motif kain besurek.
Jika ada objek wisata yang belum tersebut, silahkan komen di bawah beserta deskripsinya, Thanks!
bangunan bersejarah yaa ;)
ReplyDeletebagus banget pemnadangannnya
Supplier Tas Terbesar
So pasti
Delete