Pages

Saturday, 20 December 2014

Fakta Al-Quran : Embrio Manusia


Dr. Keith L Moore, ahli embriologi terkenal dari Amerika membaca suatu tulisan bahwa Al Quran memuat ihwal pertumbuhan janin dari masa pembuahan hingga lahir, ia memang sulit percaya. Sebab menurutnya, pengetahuan embriologi baru dikenal belakangan, terutama sejak diketemukannya mikroskop dan piranti-piranti canggih ilmu kedokteran modern lainnya. Tapi ketika Doktor dari Toronto, Kanada, itu kemudian membaca dan mempelajari dari Al Quran apa yang membuatnya heran itu, ia berbalik terkagum-kagum . Benar, dalam Al Quran diakuinya memuat ayat-ayat yang berbicara tentang embriologi secara lengkap dan tuntas.

Di tahun 1981, dalam Konferensi Kedokteran Ke Tujuh di Dammam, Arab Saudi, Profesor Moore berkata: "Adalah sebuah kehormatan tersendiri bagi saya untuk bisa membantu memperjelas pernyataan Al Qur'an tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa pernyataan tersebut tentulah sampai kepada Nabi Muhammad dari Allah, karena hampir semua pengetahuan mengenai hal ini baru ditemukan berabad-abad kemudian. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Nabi Muhammad tentulah merupakan Utusan Allah

“Apa yang tercantum dalam Al Quran itu sungguh tidak mungkin terjangkau oleh pengetahuan medis pada abad ke-7 Masehi. Ini suatu mukjizat“ katanya. Berdasarkan itulah, yang antara lain membuat Dr. Keith L. Moore kemudian memutuskan untuk menganut agama Islam, menjadi seorang muslim.

Dimulai dari Q.S. Az zumar:6, 

 خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۚ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِّن بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَ

“....Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (surah az-zumar:6)

keyakinan Dr. Keith L. Moore itu mendasarkan tempat berpijaknya dengan kokoh. Diteruskan dengan menelusuri Q.S. Al mu’minun:13-14.

 ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Surah al Mu’minun-13) 

 ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
  
   Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Surah al Mu’minun-14)

Berikutnya, ia membacakan Q.S Al-Ĥaj :25




Menurut Dr. Moore, ilustrasi tentang fetus (embrio yang telah berkembang) dalam uterus (peranakan), baru muncul pertama kali pada abad ke-15 oleh Leonardo da Vinci. Memang pada abad ke-2 Galen pernah menggambarkan tentang plasenta dan selaput-selaput janin dalam buku “On The Formation of The Foetus”. Namun jauh berbeda dengan yang diuraikan pada abad ke-7. Dan kala itu, para ahli kedokteran telah mengetahui bahwa embrio menusia berkembang di dalam uterus. Tetapi tidak seorang pun yang mengetahui bahwa perkembangan tersebut berlangsung secara bertahap. Malah pada abad ke-15 pun belum didiskusikan, apalagi digambarkan. Setelah mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhook pada abad ke-16, barulah uraian tentang tahapan permulaan embrio ayam diselidiki para ahli.

Pengetahuan mengenai penahapan embrio manusia tidak terbayangkan hingga abad ke-20 ketika Streeter (1941) dan O’Rahilly (1972) mengembangkan sistem penahapan yang pertama kali. Lebih-lebih tentang tiga lipat kegelapan yang ternyata maksudnya adalah tiga lapisan yaitu dalam lapisan dinding perut, dinding rahim, dan selaput janin.

Dari pengertian etimologis, sebenarnya alaqah yang biasanya diterjemahkan dengan segumpal darah lebih bermakna kepada pengisap darah, yaitu lintah. Padahal tidak ada pengumpamaan  yang lebih tepat ketika embrio berada pada tahap ini (7-24 hari) selain seperti lintah menggelantung di kulit, baik keadaannya seolah menggantung di dinding uterus maupun sumber hidupnya. Sebagaimana sumber makanan lintah dari darah manusia yang ditempelinya, begitu pula janin. Sumber makanannya adalah dari darah sang ibu. Ajaibnya jika janin dalam tahap ini diperbesar menggunakan mikroskop bentuknya memang betul-betul menyerupai lintah.

Mengingat pada abad ke-7 itu belum ada mikroskop ataupun lensa pembesar, maka pengetahuan tentang embrio manusia yang mirip lintah itu tidak mungkin berasal dari manusia. Dan siapa lagi kalau bukan dari Allah.                                                                                                                                                                                                                                                        Sumber : keajaiban-quran.blogspot.com/







No comments:

Post a Comment