Pages

Wednesday 23 November 2016

Arti Lambang dan Berdirinya Kabupaten Bengkulu Selatan

Lambang Kabupaten Bengkulu Selatan

Arti Logo :
  1. Bintang : Bintang bersudut lima, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sekaligus melambangkan Pancasila.
  2. Padi dan Cengkeh Padi dan cengkeh merupakan penghasilan rakyat, biji cengkeh melambangkan kecamatan dan 27 biji padi mencerminkan 27 marga.
  3. Lebah : Lebah melambangkan sifat- sifat rajin, ulet dan gotong royong.
  4. Keris dan Rudus : Keris dan rudus melambangkan kepatriotan dan kepahlawanan.
  5. Cerana dan Kelintang : Cerana dan Kelintang merupakan kebudayaan daerah.

Motto Kabupaten Bengkulu Selatan :

MANNA KOTA KENANGAN

Semboyan Kabupaten Bengkulu Selatan :

SEKUNDANG SETUNGGUAN


Berdirinya Kabupaten Bengkulu Selatan :

Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/ 27/ 1949, tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama Kabupaten Manna Kaur 1945 – 1948 dan Kabupaten Seluma Manna Kaur 1948 – 1949). Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 November 1956 dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1956 (Tambahan Lembaran Negara 109).

Berdasarkan Kesepakatan Masyarakat Rakyat tanggal 7 Juni 2005, dikuatkan oleh Perda No. 20 tanggal 31 Desember 2005 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah No. 13 Tanggal 2 Januari 2006 Seri C maka tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang- undang Nomor: 03 Tahun 2003 Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Kaur, Seluma dan Bengkulu Selatan.

Kabupaten Bengkulu Selatan juga dikenal dengan sebutan Seraway. Asal nama Seraway dikaitkan dengan dua pendapat yaitu :
1. Seraway berasal kata sauai yang maksudnya cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan Sungai Seluma yang dibatasi oleh Bukit Capang.
2. Seraway berasal kata dari seran yang artinya celaka (celako). Ini dihubungkan dengan suatu legenda dimana seorang anak raja dari hulu karena menderita penyakit menular lalu dibuang (dihanyutkan) ke sungai dan terdampar dimana anak raja inilah yang mendirikan kerajaan ini.

Kerajaan Seraway terpisah dengan Kerajaan Bengkulu (Bangkahulu). Kerajaan ini ditemui antara daerah sungai Jenggalu sampai ke muara sungai Bengkenang namun kerajaan ini akhirnya terpecah- pecah menjadi kerajaan kecil yang disebut margo (marga). Marga dipimpin oleh seorang datuk dan membawahi beberapa desa/ dusun. Marga- marga di Kabupaten Bengkulu Selatan itu adalah Pasar Manna, VII Pucukan, Anak Lubuk Sirih, Anak Dusun Tinggi, Kedurang, Ulu Manna Ilir, Ulu Manna Ulu, Anak Gumay dan Tanjung Raya. Namun mereka bersatu atas dasar satu kesatuan dan satu keturunan dan satu rumpun bahasa.

Bahasa di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan turunan dari bahasa Melayu. Berdasarkan Sensus Penduduk 2000 suku bangsa di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Serawai 76,87 persen, Pasemah 13,39 persen, Jawa 2,89 persen, Minangkabau 2,21 persen, Melayu 1,06 persen, Sunda 0,95 persen, Batak 0,73 persen dan lainnya 1,89 persen.

Kabupaten Bengkulu Selatan beribukota di Manna dan dalam sejarahnya pernah disinggahi oleh Patih Gajah Mada dan menyusuri sungai Air Manna.

Copyright © BPS Kabupaten Bengkulu Selatan 2007.


Kenapa Hari Jadi Bengkulu Selatan Diperingati Setiap 8 Maret?

BENGKULU SELATAN, PB – Kenapa setiap tahunnya hari lahir Kabupaten Bengkulu Selatan diperingati setiap tanggal 8 Maret?. Berikut sejarah singkatnya.

Pada tahun 1945 sampai 1948 Kabupaten Bengkulu Selatan bernama Kabupaten Manna-Kaur. Dengan tiga kali mengalami pergantian Bupati yakni Bupati Nanang Abdurrahman dari tahun 1945-1946. Bupati Rejamat dari tahun 1946-1947. Dan Bupati Merah Usman dar tahun 1946-1948.

Kemudian pada tahun 1948-1949 Kabupaten Bengkulu Selatan berubah nama menjadi Kabupaten Seluma, Manna, Kaur. Di bawah pimpinan Bupati Bachir dari tahun 1948-1949. Dan pada tahun 1949-1950 masih di bawah kepemimpinan Bupati Bachsir berubah nama menjadi Kabupaten Bengkulu Selatan. Akhirnya hingga saat ini tetap bernama Bengkulu Selatan.

Berdasarkan kesepakatan musyawarah rakyat pada tanggal 7 Juni 2005, maka hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan ditetapkan berdasarkan pengangkatan Bupati Bachsir oleh Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tangal 8 Maret 1949 dengan Keputusan Nomor SK. GB/27/1949 sebagai Bupati Bengkulu Selatan pertama.

Dengan argumentasi itulah maka hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 dan telah ditetapkan dengan peraturan daerah Bengkulu Selatan Nomor 20 tanggal 31 Desember 2005 dan telah diundangkan dalam lembaran daerah nomor 13 tahun 2006 tertanggal 2 Januari 2006 seri C. (Apdian Utama) http://pedomanbengkulu.com/.



No comments:

Post a Comment