Pages

Thursday 15 September 2016

Pancasila Mencontek Kitab Yahudi Adalah Hoax


Dalam dunia maya berseleweran situs yang mengatakan bahwa lima sila Pancasila mencontek dari kitab Talmud Yahudi. Jika benar apa buktinya? Mana Ayat-ayatnya? Baiklah, kita bahas bersama-sama apakah benar Pancasila mencontek dari Kitab Yahudi.

Isi Pancasila :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
  3. Persatuan Indonesia,
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penjelasan tentang lima sila yang terdapat dalam doktrin Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Monotheisme: Kesatuan Tuhan (Ketuhanan yang Maha Esa)

Hendaklah bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masing-masing dan merupakan kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri bukankah alam pun tuhanmu dan bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan kepercayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia!

Jawab : 
- Apa sumbernya ? Chapter dan ayat berapa ?
- bertuhan dengan Tuhannya masing-masing (berarti belum tentu Esa dong)

2. Nasionalisme – Kebangsaan : Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).

Jawab : 
- Apa sumbernya ? Mana ayatnya ?
- Kayak isi sumpah pemuda

3. Humanisme: Kemanusiaan yang adil dan beradab berlakulah, janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkau pun jika keperluanmu mendesak.

Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi:

“Taklukanlah mereka,binasakanlah mereka akan mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan Yaqub, keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu”, (Syer Talmud Qaballa XI :45).

Jawab : 
- Ayatnya rasis mana mungkin bisa berlaku adil (Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu)

4. Sosialisme: Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program. Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:

“Dengan uang kamu dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi: ”Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!” (XL : 46).

Jawab : 
- Ayatnya rasis bersifat ekslusivisme (untuk masyarakat Yahudi doang)

5. Demokrasi: Dengan cahaya Talmud dan Masna dan segala ucapan imam-imam agung bahwa telah diundangkan “Bermusyawarahlah dan berapatlah dan berlakulah pilihan kehendak suara banyak itu karena suara banyak adalah suara Tuhan!”

Jawab : 
- Apa sumbernya ? Chapter dan ayat berapa ?

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari ayat Talmud diatas adalah ayatnya bersifat ekslusivisme (HANYA UNTUK ORANG YAHUDI) bukan bersifat Universal (UNTUK UMAT MANUSIA). Jadi, mana mungkin Pancasila meniru ayat yang notabene rasis itu (Jews Only) yang bertentangan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu jua).


Apakah Lambang Burung Garuda meniru Patung Dewa Horus


         =   

Gambar diatas adalah gambar burung Falcon Mesir. Sedangkan gambar Dewa Horus yang asli jauh berbeda dengan lambang burung garuda sebagai berikut yaitu berbadan manusia dan bertopeng kepala burung:
Gambar Dewa Mesir lainnya :


Pada kenyataannya lambang Burung Garuda tidak mirip dengan patung Dewa Horus akan tetapi lebih mirip dengan lambang kerajaan Samudra Pasai:


Begitu mudahnya mereka mengejek dan menghina Lambang Negara Indonesia, padahal begitu susahnya Bapak Founding Father kita mendirikan negara ini bisa lepas dari penjajahan karena untuk membentuk negara diperlukaan syarat-syarat pendirian suatu negara. Para haters itu tidak mikir kalau bukan karena jasa-jasa mereka, mungkin kita masih dibawah kaki Belanda, makan ubi dan berpakaian karung goni.


Powered by Blogkasihpunya



1 comment:

  1. Kita masih di kaki penjajah. Buktinya ; uang kita masih pake uang kertas.

    ReplyDelete