Dalam Al-Quran mengapa Alloh memakai kata Kami . Apakah ini mengartikan bahwa tuhan itu banyak? Nanti dulu jangan terlalu mudah menafsirkan ayat Quran. Kami pernah ditanya sama ustd pengajian kami. Mengapa dalam ayat Al-Quran, Alloh banyak memakai kata Kami ? Lalu saya menjawab karena adanya perbedaan memakai tata bahasa dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, kata objek yang dipakai dalam bahasa Arab itu Kami tapi sebenarnya bentuk objek tunggal sebagai kata ganti Aku. Lalu Pak Ustad itu berkata : kata Kami itu memang benar-benar kata Kami. Saya pun terbengong, tuing-tuing. Baiklah langsung saja ini pembahasannya, jangan lupa pasang telinga, pasang mata, pasang hati, ekekeh:
Kata Kami menunjukkan bahwa itu bukanlah objek tunggal melainkan objek majemuk, lalu mengapa Alloh memakai kata Kami, karena Alloh ikut menyertakan keterlibatan makhluknya, menunjukkan Alloh tidak melupakan peranan makhluknya terutama Jibril sebagai sang pembawa pesan wahyu.
Mari kita berikan contohnya sebagai berikut:
1. Peranan malaikat Jibril dalam menyampaikan wahyu:
Surah An-Nisa ayat 163, "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu(Muhammad) sebagaimana Kami telah berikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi kemudiannya, dan Kami telah berikan wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak-anak cucunya. Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
Jadi kata Kami disini menunjukkan objek jamak (Alloh dan Jibril)
2. Peranan Malaikat dan Manusia:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS. 15:9)
Jadi kata Kami disini menunjukkan (Alloh menurunkan Al Quran melalui Jibril kepada Rosululloh, dan diberikan kepada manusia) proses pemeliharaan Al Quran melibatkan manusia melalui para penghapal Al Quran. Bayangkan, didunia ini terdapat jutaan manusia yang hapal Al Quran satu kitab full. Ini sangat ajaib bukan! Sang penulis Cerpen saja belum tentu hapal seluruh per-kata cerpen yang dibuatnya. Ini menunjukkan bahwa Alloh membuktikan apa yang difirmankannya.
3. Peranan Alam:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),(QS. 80:25)
kemudian Kami belah tanah dengan sebaik-baiknya,(QS. 80:26)
lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,(QS. 80:27)
Jadi, disini Alloh juga menunjukkan peranan alam dalam menumbuhkan tanaman.
4. Ada dua bentuk plural:
Surat Al-Baqarah ayat 34 : Dan ingat ketika Kami mengatakan kepada para malaikat, “Sujudlah kepada Adam”. Di dalam bahasa Arab, Ibrani dan Semantik, terdapat dua jenis plural (jamak). Dalam hampir semua bahasa termasuk juga dalam bahasa Inggris. Pertama adalah plural of number (jamak dari jumlah) dan kedua adalah plural of respect (jamak penghormatan). Contoh, ketika Ratu Inggris berbicara, ia mengatakan “Kita ingin melihat” tidak mengatakan “Saya ingin melihat.” Jadi ini bukan plural of number tetapi ini adalah plural of respect. Jadi ketika Allah berfirman dalam Al Qur’an menggunakan “nahnu” itu artinya royal plural.
Alloh memakai kata Aku didalam Al Quran:
1. Alloh berkata langsung kepada para malaikat:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:` Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(QS. 15:28)
2. Alloh meniupkan langsung roh kepada nabi Adam:
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(QS. 15:29)
Bersujud kepada Adam, bukan bersujud menyembah tetapi bersujud menghormati, seperti bersujud kepada Raja/Panglima untuk menghormati bukan menyembah Raja/Panglima. Alloh meniupkan roh-nya kepada Adam juga bukan berarti nabi Adam menjadi tuhan, tetapi Alloh menciptakan Adam langsung tanpa Bapa dan Bunda.
3. Alloh berkata langsung kepada nabi Musa:
"Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan." (QS. 20:11-15)
Keesaan Alloh tidak diragukan lagi di mana saja di dalam Al-Qur'an, sebagaimana dinyatakan dalam ayat-ayat berikut:
QS. 2:133; QS. 2:163; QS. 4:171; QS. 5:73; QS. 6:19; QS. 9:31; QS. 12:39; QS. 13:16; QS. 14:48; QS. 14:52; QS. 16:22; QS. 16:51; QS. 18:110; QS. 21:108; QS. 22:34; QS. 27:60-65; QS. 37:4; QS. 38:65; QS. 39:4; QS. 40:16; QS. 41:6; QS. 112:1.
Semoga tercerahkan...... ^_^
No comments:
Post a Comment